BAB I
KONSEP BIAYA
Akuntansi Biaya
adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya
pembuatan & penjualan produk atau jasa dengan cara tertentu serta
penafsiran terhadapnya. Untuk melakukan hal tersebut diperlukan pemahaman
tentang konsep, klasifikasibiaya dan aplikasinya dalam suatu produk atau jasa.
Penerapan akuntansi
biaya pada perkuliahan ini pada perusahaan manufaktur.
Perbedaan Akuntansi
Keuangan dan Akuntansi Biaya :
|
Akuntansi Keuangan
|
Akuntansi Biaya
|
Laporan
|
Untuk pihak luar
|
Untuk pihak
internal (perusahaan)
|
Penyusunan Laporan
|
Berdasar Standar
Akuntansi Keuangan (SAK)
|
Berdasar kebutuhan
perusahaan
|
Dasar Penyusunan
|
Data historis
|
Data historis dan
peramalan
|
Tujuan Laporan
|
Pertanggung
jawaban perusahaan
|
Perencanaan dan
pengawasan
|
Ruang Lingkup
|
Perusahaan
|
Masalah tertentu
saja
|
KLASIFIKASI BIAYA
Dasar Klasifikasi
|
Nama Biaya
|
Fungsi Pokok
Perusahaan
|
Biaya Produksi
Biaya Pemasaran
Biaya Administrasi & Umum
Biaya Keuangan
|
Periode Akuntansi
|
Capital Expenditure
Revenue Expenditure
|
Volume Produksi
|
Biaya Variabel
Biaya Tetap
|
Objek/Pusat Biaya
|
Biaya Langsung
Biaya Tidak Langsung
|
Pengendalian Biaya
|
Biaya Terkendali
Biaya Tidak Terkendali
|
Pengambilan
Keputusan
|
Biaya Relevan
Biaya Tidak Relevan
|
Unsur / Komponen
Biaya
|
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Overhead Pabrik
|
PERHITUNGAN BIAYA
Biaya Prima = Biaya
Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Konversi =
Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik
Biaya Produksi =
Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik.
LATIHAN
SOAL 1
PT. Endpower
mempunyai biaya-biaya sebagai berikut :
a)
Gaji penyelia
produksi
b)
Gaji akuntan
pabrik
c)
Asuransi bangunan
pabrik
d)
Listrik
penerangan pabrik
e)
Upah operator
mesin
f)
Pembungkus
g)
Bahan mentah
untuk produk campur
h)
Bahan bakar
DIMINTA :
Klasifikasikan biaya-biaya diatas kedalam Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja
Langsung
Dan Biaya Overhead Pabrik.
SOAL 2
Perusahaan makanan
Bendred Food menggunakan bahan-bahan sebagai berikut :
a)
Tepung
b)
Gula
c)
Coklat
d)
Bahan Pembelian
Mesin
e)
Minyak Kedelai
f)
Oli untuk mesin
g)
Telur
h)
Lakban untuk
pembungkus
i)
Susu
DIMINTA : Dari informasi
tersebut beri tanda mana yang merupakan bahan baku langsung dan bakan
Baku tidak langsung.
SOAL 3
Klasifikasikan
biaya-biaya berikut berdasarkan unsure/ komponen biaya :
Jenis
Biaya
|
Klasifikasi
|
a.
Gaji Penyelia
Produksi
|
|
b.
Gaji pegawai
akuntansi
|
|
c.
Penyusutan
bangunan
|
|
d.
Listrik
penerangan
|
|
e.
Pajak Bumi dan
Bangunan
|
|
f.
Upah operator
mesin
|
|
g.
Supplies
|
|
h.
Gaji Satpam
|
|
i.
Bahan bakar
|
|
j.
Asuransi
kebakaran
|
|
SOAL 4
Klasifikasikan
biaya-biaya berikut berdasarkan objek/ pusat biaya :
Jenis Biaya
|
Klasifikasi
|
a.
Susu
|
|
b.
Gula
|
|
c.
Obat pel lantai
|
|
d.
Bahan pembersih
mesin
|
|
e.
Minyak nabati
|
|
f.
Pelumas mesin
|
|
g.
Kapas
|
|
h.
Kertas minyak
|
|
i.
Kain lap
|
|
j.
Bubuk coklat
|
|
SOAL 5
Berikut informasi
yang ada pada PT. Untung Terus :
·
Bahan baku Rp 25.000.000,00
·
Bahan tak
langsung Rp 5.000.000,00
·
Biaya TKL Rp 30.000.000,00
·
Biaya TKTL Rp 4.500.000,00
·
Biaya Overhead Rp 15.000.000,00
DIMINTA : Hitunglah
jumlah Biaya Prima, Biaya Konversi dan Biaya
Produksi
SOAL 6
Perusahaan Jogja
Science memproduksi buku-buku pelajaran. Berikut informasi yang terdapat dalam
perusahaan selama tahun 2008 :
·
Bahan yang
dimasukkan dalam proses Rp 820.000,00 ; Rp 780.000,00 diantaranya dikategorikan
sebagai bahan langsung.
·
Biaya Tenaga
Kerja Rp 890.000,00 ; Rp 123.000,00 dikategorikan sebagai Biaya Tenaga Kerja
Tidak Langsung (BTKTL)
·
Biaya Overhead
dari penyusutan Rp 650.000,00
·
Biaya penjualan
dan administrasi Rp 450.000,00
DIMINTA : dari informasi diatas, hitunglah biaya-biaya
berikut
a.
Biaya Prima
b.
Biaya Konversi
c.
Biaya Produksi
d.
Biaya Produksi
Selamat Mengerjakan
BAB II
ALIRAN BIAYA PRODUKSI
KEGIATAN PERUSAHAAN INDUSTRI
A)
TAHAPAN KEGIATAN
PROSES PRODUKSI
Pengadaan Barang & Jasa
|
Penyimpanan
Barang Selesai
|
Penjualan &
HPP
|
Barang Selesai
|
Penjualan Barang
Selesai
|
Proses Produksi
|
Transaksi pemb.
Barang Biaya Produksi Biaya Pergudangan Biaya Penjualan
B)
ALIRAN BIAYA
Biaya Bahan Baku
BTKL
BOP
|
Barang Dalam Proses (BDP)
|
Terdapat 3
persediaan :
1.
Persediaan Bahan
Baku
2.
Persediaan Barang
Dalam Proses (BDP)
3.
Persediaan Barang
Jadi.
PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN (HPP) & HARGA
POKOK PRODUKSI
Laba / Rugi =
Penjualan – Harga Pokok Penjualan
Harga Pokok
Penjualan = Persediaan Brg Jadi Awal + Harga Pokok Produksi – Persediaan Brg
Jadi Akhir
Harga Pokok Produksi
= Persediaan BDP Awal + Biaya Produksi – Persediaan BDP Akhir
Biaya Produksi =
Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langusng + Biaya Overhead Pabrik
Biaya Bahan Baku =
Persediaan Bahan Baku Awal + Pembelian – Persediaan Bahan Baku Akhir
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
PT. ABC
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
BULAN ………….., 200X
|
|
Persediaan Barang
Dalam Proses (BDP), awal
|
Rp xxx
|
Biaya Produksi :
Biaya Bahan Baku Rp xxx
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp xxx
Biaya Overhead Pabrik Rp xxx
|
Rp xxx
|
Persediaan Barang
Dalam Proses (BDP), akhir
|
Rp xxx (-)
|
Harga
Pokok Produksi
|
Rp xxx
|
LAPORAN HARGA POKOK PENJUALAN
PT. ABC
LAPORAN HARGA POKOK PENJUALAN
BULAN ………….., 200X
|
|
Persediaan Barang
Jadi, awal
|
Rp xxx
|
Harga Pokok
Produksi :
Persediaan BDP, awal Rp xxx
Biaya Produksi Rp xxx
Persediaan BDP, akhir (Rp xxx)
|
Rp xxx (+)
|
Persediaan Barang
Jadi, akhir
|
Rp xxx (-)
|
Harga
Pokok Penjualan
|
Rp xxx
|
LAPORAN LABA RUGI (INCOME
STATEMENT)
PT. ABC
LAPORAN LABA RUGI
BULAN ………….., 200X
|
|
Penjualan
|
Rp xxx
|
Harga Pokok
Penjualan :
Persediaan Barang Jadi,awal Rp
xxxxx
Harga Pokok Produksi Rp xxxxx (+)
Jmlh Barang tersedia Rp xxxxx
Persediaan Barang Jadi,akhir Rp xxxxxx (-)
|
Rp xxx (-)
|
Laba Kotor
|
Rp xxx
|
Biaya Operasional
|
Rp xxx (-)
|
Laba Bersih
|
Rp xxx
|
LATIHAN
SOAL 1
|
Awal
Maret
|
Akhir
Maret
|
Persediaan Bahan
Baku
|
Rp
300.000,00
|
Rp
200.000,00
|
Persediaan BDP
|
500.000,00
|
?
|
Persediaan Barang
Jadi
|
800.000,00
|
700.000,00
|
|
|
|
Transaksi selama
bulan Maret :
Pembelian bahan
baku
BTKL
BTKTL
Biaya penyusutan
pabrik
Biaya pemeliharaan
pabrik
Biaya bahan
penolong
Penjualan
Laba Kotar
|
Rp
4.000.000,00
3.000.000,00
1.000.000,00
2.000.000,00
500.000,00
500.000,00
16.000.000,00
5.000.000,00
|
|
DIMINTA : Berapa
nilai persediaan BDP akhir tersebut ?
SOAL 2
|
Awal April
|
Akhir April
|
Persediaan Bahan
Baku
|
Rp 330.000,00
|
Rp 240.000,00
|
Persediaan BDP
|
480.000,00
|
590.000,00
|
Persediaan Barang
Jadi
|
780.000,00
|
710.000,00
|
|
|
|
Transaksi selama
bulan April :
Pembelian bahan
baku
BTKL
BTKTL
Biaya penyusutan
pabrik
Biaya pemeliharaan
pabrik
Biaya bahan
penolong
Penjualan
Laba Kotar
|
Rp ?
3.240.000,00
1.230.000,00
1.990.000,00
520.000,00
490.000,00
15.900.000,00
3.800.000,00
|
|
DIMINTA : Hitunglah
nilai pembelian dari data diatas.
SOAL 3
Berikut data
produksi PT. MIKI PRODUCT pada tahun fiscal 2008 :
·
Harga Pokok
barang yang diproduksi
|
Rp
4.844.000,00
|
·
Harga pokok
bahan mentah yg digunakan
|
Rp 176.000,00
|
·
BOP, 80% dari
BTKL
|
112.000,00
|
·
Persediaan BDP
awal
|
66.000,00
|
·
Persediaan BDP
akhir
|
32.000,00
|
DIMINTA : Buatlah
Laporan Harga Pokok Produksi PT. MIKI PRODUCT.
SOAL 4
PT. CAHAYA DINER
mempunyai informasi untuk periode baru saja ditutup :
·
Bahan baku yang
digunakan
|
Rp
130.000,00
|
·
BTKL
|
144.000,00
|
·
Biaya Overhead
Pabrik
|
119.700,00
|
·
Persediaan BDP,
awal
|
64.000,00
|
·
Persediaan BDP,
akhir
|
76.000,00
|
·
Persediaan
Barang Jadi, awal
|
94.000,00
|
DIMINTA : Bila ada
penurunan persediaan barang jadi sekitar Rp 47.700,00 pada akhir tahun,
Hitunglah harga pokok
penjualan yang terjadi pada periode tersebut.
SOAL 5
Logics Company
mempunyai informasi yang tersedia pada tanggal 26 Februari 2009 sebagai berikut
: bahan mentah yang dimasukkan dalam proses (semua bahan langsung) Rp
74.000.000,00 ; Biaya Tenaga Kerja Langsung dengan tariff Rp 840,00/jam di
Departemen K, Rp 650,00/jam di Departemen S dan Rp 550,00/jam di Departemen F.
Departemen K bekerja 9.600 jam, DepartemenS bekerja 10.500 jam dan Departemen F
bekerja 14.000 jam. Biaya overhead pabrik berjumlah Rp 6.000.000,00 untuk
seluruh departemen.
Keterangan
|
Persediaan
|
|
1
Februari
|
26
Februari
|
|
Bahan Baku
|
Rp 20.500.000,00
|
Rp 18.900.000,00
|
Barang Dalam
Proses
|
22.500.000,00
|
24.100.000,00
|
Barang Jadi
|
82.200.000,00
|
26.600.000,00
|
DIMINTA :
(1)
Susunlah Laporan
Harga Pokok Produksi Logics Company
(2)
Susunlah Laporan
Harga Pokok Penjualan Logics Company
SOAL 6
PT. Mandala Portable pada bulan November 2008
memasukkan bahan mentah dalam produksi sebesar Rp 7.000.000,00 (semua bahan
langsung). Departemen YOG menggunakan 14.000 jam tenaga kerja langsung dengan
biaya Rp 6.300.000,00, sedangkan Departeman YA menggunakan 10.200 jam tenaga
kerja langsung dengan biaya Rp 400,00 per jam. Biaya overhead pabrik dibebankan
kepada produk atas dasar tariff Rp 125,00 per jam tenaga kerja langsung di
Departemen YOG dan Rp 70,00 untuk Departemen YA.
Persediaan awal pada Bulan November 2008 sebagai
berikut :
·
Bahan mentah
|
Rp
1.500.000,00
|
·
Barang dalam
proses
|
Rp
8.400.000,00
|
·
Barang jadi
|
Rp
10.600.000,00
|
·
Bahan mentah
|
Rp
1.240.000,00
|
·
Barang dalam
proses
|
Rp
6.200.000,00
|
·
Barang jadi
|
Rp
10.400.000,00
|
DIMINTA : Susunlah laporan gabungan Harga Pokok
Produksi dan harga pokok penjualan.
Selamat Mengerjakan
BAB III
BIAYA BAHAN BAKU &
BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
BIAYA BAHAN BAKU
PENCATATAN BIAYA BAHAN
Bahan terdiri dari
bahan baku dan bahan penolong. Pada saat masuk proses produksi persediaan bahan
baku menjadi Persediaan BDP-bahan baku, sedangkan persediaan bahan penolong
menjadi BOP sesungguhnya.
Ayat jurnal yang
dibuat untuk mencatat pembelian dan pemakaian bahan :
Keterangan
|
Debit
|
Kredit
|
Persediaan bahan
baku
Persediaan bahan
penolong
Kas/Hutang Dagang
(mencatat
pembelian bahan)
|
xxx
xxx
|
xxx
|
Persediaan BDP –
bahan baku
BOP sesungguhnya
Persediaan bahan baku
Persediaan bahan penolong
(mencatat
pemakaian bahan)
|
xxx
xxx
|
xxx
xxx
|
PENENTUAN HARGA POKOK BAHAN
Untuk penentuan harga
pokok bahan dapat menggunakan metode perpetual dengan menggunakan system FIFO
(first in first out), LIFO (last in first out) dan Weight Average (rata-rata
tertimbang).
BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
PENCATATAN BIAYA TENAGA KERJA
Tenaga kerja terdiri
dari tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung yang diberikan dalam
bentuk gaji atau upah. Pada saat masuk proses produksi tenaga kerja langsung
menjadi Persediaan BDP-BTKL, sedangkan tenaga kerja tidak langsung menjadi BOP
sesungguhnya.
Upah terdiri dari :
1.
Upah Reguler,
yaitu upah yang diterima tenaga kerja dihitung berdasarkan waktu kerja atau
unit produksi dikalikan dengan tariff upah yang ditentukan.
2.
Tambahan upah
merupakan tambahan upah diluar upah regular :
a.
Premi lembur,
upah yang diberikan kepada tenaga kerja yang bekerja di luar jam kerja yang
telah ditetapkan. (di Indonesia ditetapkan jam kerja tenaga kerja dalam
seminggu 40 jam).
b.
Premi shif malam,
upah yang diberikan bila karyawan tugas regular di malam hari tetapi belum
termasuk premi lembur.
c.
Bonus, suatu
jumlah tetap bagi setiap karyawan yang dapat berupa % dari laba.
Ayat jurnal yang
dibuat untuk mencatat pendistribusian dan pembayaran gaji dan upah :
Keterangan
|
Debit
|
Kredit
|
Biaya Tenaga Kerja
Langsung
Biaya Tenaga Kerja
Tidak Langsung
Hutang Gaji dan Upah
(mencatat
pendistribusian BTK)
|
xxx
xxx
|
xxx
|
Hutang Gaji dan
Upah
Kas
(mencatat
pembayaran BTK)
|
xxx
xxx
|
xxx
xxx
|
LATIHAN
SOAL 1
Berikut
ini adalah data bahan dari perusahaan pembuat jaket kulit Haliko pada bulan Mei
2008 :
Tanggal 8
|
Dibeli 30 lembar
kulit @ Rp 20.000,00 dan kain keras 4 meter @ Rp 2.000,00.
|
10
|
Dipakai 10 lembar
kulit untuk diproses menjadi jaket.
|
12
|
Dipakai 1,5 meter
kain keras sebagai bahan tambahan untuk pembuatan jaket.
|
15
|
Dibeli bahan
khusus seharga Rp 90.000,00.
|
17
|
Digunakan seluruh
bahan khusus yang dibeli tanggal 15.
|
DIMINTA : Buatlah
jurnal yang seharusnya dicatat oleh perusahaan.
SOAL 2
Perusahaan Kandaga
melakukan pembelian dan pemakaian bahan selama bulan November 2008 sebagai
berikut :
|
Tanggal
|
Satuan
|
Harga/set
|
Persediaan
|
01/11/08
|
500
|
Rp 1.200,00
|
Pembelian
|
06/11/08
10/11/08
25/11/08
|
200
300
500
|
Rp 1.200,00
1.300,00
1.400,00
|
Pemakaian
|
15/11/08
27/11/08
|
500
400
|
|
DIMINTA :
Hitunglah harga
pokok bahan yang dipakai dan persediaan akhir bulan, apabila pencatatan
persediaan menggunakan metode perpetual dan penilaian persediaan menggunakan
metode :
(1)
FIFO
(2)
LIFO
(3)
Rata-rata
tertimbang
SOAL 3
Perusahaan Mandala
membuat dan menjual keramik-keramik souvenir. Berikut adalah data saldo awal
bahan, pembelian bahan dan pemakaiannya.
Tanggal
|
Keterangan
|
Unit Masuk
|
Harga Pokok per unit
|
Unit dipakai
|
2008
|
|
|
|
|
01/01/08
|
Saldo
|
2.600
|
Rp 550,00
|
|
02/02/08
|
Pembelian
|
3.000
|
540,00
|
|
08/05/08
|
Pemakaian
|
|
|
2.900
|
10/08/08
|
Pembelian
|
2.250
|
560,00
|
|
01/09/08
|
Pemakaian
|
|
|
2.200
|
04/10/08
|
Pembelian
|
1.910
|
550,00
|
|
15/12/08
|
Pemakaian
|
|
|
1.800
|
DIMINTA :
Berdasar data di
atas, hitunglah harga pokok bahan yang digunakan apabila pencatatan persediaan
menggunakan metode perpetual dan penilaian persediaan menggunakan metode :
(1)
Rata-rata
tertimbang
(2)
FIFO
(3)
LIFO
SOAL 4
Pada bulan September 2007 catatan perusahaan manufaktur
keramik “ KOLEKSI” menunjukkan data-data gaji atas pegawainya sebagai berikut :
·
Upah langsung Rp 18.000.000,00
·
Upah tak langsung
Rp 3.000.000,00
·
Gaji bagian
penjualan Rp 4.200.000,00
·
Gaji bagian
administrasi Rp Rp 1.500.000,00
DIMINTA :
Berdasar data diatas
buatlah jurnal untuk mencatat
(1)
Pendistribusian
gaji dan upah
(2)
Pembayaran gaji
dan upah
SOAL 5
Berikut
ini merupakan pembayaran upah mingguan PT. DEZTI.
Nama
|
Jam kerja
langsung
|
Jam kerja tidak
langsung
|
Jam Total
|
Tarif upah
|
Bayu
|
35
|
5
|
40
|
Rp
12.000,00
|
Nanda
|
34
|
6
|
40
|
11.000,00
|
Fauzan
|
30
|
10
|
40
|
12.500,00
|
Angga
|
38
|
2
|
40
|
10.500,00
|
Dwi
|
34
|
6
|
40
|
10.000,00
|
Dharu
|
30
|
10
|
40
|
14.000,00
|
Tristan
|
40
|
-
|
40
|
13.000,00
|
DIMINTA
:
(1) Hitunglah nilai
upah langsung dan upah tidak langsung
(2) Buatlah ayat
jurnal untuk mencatat pendistribusian dan pembayaran upah tersebut
SOAL 6
Berikut
daftar jam kerja dari karyawan yang bekerja di perusahaan “CENDEKIA” pada bulan
Oktober 2009 :
Nama
|
Jam Kerja
|
Status
Pekerjaan
|
Suzy
|
167
|
Langsung
|
Iva
|
162
|
Tidak langsung
|
Ikhwan
|
160
|
Langsung
|
Budi
|
176
|
Langsung
|
Chandra
|
160
|
Langsung
|
Raya
|
170
|
Langsung
|
Murni
|
168
|
Tidak Langsung
|
Agus
|
160
|
Langsung
|
Juli
|
166
|
Langsung
|
Tarif
upah karyawan Rp 12.000,00 per jam untuk jam normal yaitu sampai 160 jam
sebulan, selebihnya dihitung sebagai jam lembur dan dibayar 1,5 kali jam biasa.
DIMINTA
:
(1) Buatlah daftar
upah untuk Bulan Oktober 2009.
(2) Buatlah ayat
jurnal untuk mencatat pendistribusian dan pembayaran upah.
SOAL 7
Nama karyawan
|
Heru
|
Ari
|
Galih
|
Tarif
regular per jam kerja
|
Rp
5.000
|
Rp 6.000
|
Rp
7.000
|
Upah
lembur (di atas 40 jam/minggu)
|
|
|
|
1
s/d 6 jam
|
50 %
|
50 %
|
50 %
|
Diatas
6 jam
|
200 %
|
200 %
|
200 %
|
Premi
shift malam hari
|
10 %
|
10 %
|
10 %
|
Nama karyawan
|
Reguler
|
Lembur
|
Jumlah
|
Siang
|
Malam
|
Heru
|
40
|
5
|
45
|
25
|
20
|
Ari
|
40
|
12
|
52
|
40
|
12
|
Galih
|
40
|
8
|
48
|
28
|
20
|
DIMINTA
:
Buatlah
daftar untuk menentukan gaji/upah untuk masing-masing pegawai.
Selamat Mengerjakan
BAB IV
BIAYA OVERHEAD PABRIK
Biaya overhead
pabrik (BOP) terdiri atas BOP dibebankan yang dihitung pada awal periode dan
BOP sesungguhnya yang dihitung di akhir periode berdasar nilai sesungguhnya.
Taksiran BOP x dasar
pembebanan BOP
|
Perhitungan BOP
dibebankan =
PENENTUAN TARIF BOP
Terdapat 5 dasar
perhitungan tariff BOP :
1.
Unit Produksi
2.
Biaya bahan baku
3.
Upah langsung
4.
Jam tenaga kerja
langsung
5.
Jam mesin
PENCATATAN BOP
Ayat jurnal yang
dibuat untuk mencatat BOP :
Keterangan
|
Debit
|
Kredit
|
· Dicatat di awal periode
Persediaan BDP -
BOP
BOP dibebankan
(mencatat pembebanan
BOP)
|
xxx
|
xxx
|
· Dicatat di akhir periode
BOP sesungguhnya
Macam-macam dikredit
(mencatat
pemakaian BOP)
|
xxx
|
xxx
|
· Mencatat selisih BOP
BOP
dibebankan
Selisih
BOP
BOP sesungguhnya
(selisih
Tidak Menguntungkan)
BOP
dibebankan
Selisih BOP
BOP sesungguhnya
(selisih
Menguntungkan)
|
xxx
xxx
xxx
|
xxx
xxx
xxx
|
LATIHAN
SOAL 1
Perusahaan pembuatan
biscuit “NISSIN” membebankan biaya overhead pabrik atas dasar tariff yang
dibuat sebelumnya. Anggaran biaya overhead untuk 2008 adalah Rp 400.000,00,
perusahaan melihat kemungkinan BOP dibebankan atas dasar jam kerja langsung,
biaya bahan baku atau upah langsung pabrik. Data mengenai taksiran ketiganya
adalah :
Upah langsung Rp
200.000,00
|
Biaya bahan baku
Rp 500.000,00
|
Jam kerja langsung
1.600 jam
|
DIMINTA :
1.
Hitunglah tariff
BOP bila didasarkan atas :
a.
Jam kerja
langsung
b.
Biaya bahan baku
c.
Upah langsung
2.
Bila tariff BOP
menggunakan jam kerja langsung dan ternyata pada bulan Maret 2008 BOP
sesungguhnya berjumlah Rp 33.000,00 sedangkan jam kerja langsung sesungguhnya
122 jam, berapa BOP dibebankan untuk bulan Maret 2008 dan berapa selisihnya.
SOAL 2
PT. Mery land
memproduksi mainan anak-anak. Taksiran BOP untuk tahun 2008 adalah Rp
3.516.510,00 sedangkan BOP sesungguhnya Rp 3.485.625,00. Jam mesin digunakan
untuk menghitung tariff. Ternyata jam mesin sesungguhnya untuk tahun 2008 berjumlah 74.250 jam sedangkan jam mesin menurut
taksiran adalah 75.300 jam.
DIMINTA :
(1)
Hitunglah tariff
BOP dan jumlah BOP dibebankan.
(2)
Buatlah ayat
jurnal untuk mencatat BOP dibebankan, BOP sesungguhnya dan selisih BOP.
SOAL 3
PT. CANTIQU, sebuah
perusahaan batik menggunakan tariff BOP seabagai berikut :
Divisi
|
Per JKL
|
JKL sesungguhnya
|
Batik
|
Rp
350,00
|
7.500
|
Celup
|
Rp
660,00
|
11.400
|
Halus
|
Rp
140,00
|
3.200
|
DIMINTA :
(1)
Menghitung BOP
yang dibebankan
(2)
Mencatat
pembebanan BOP
(3)
Mencatat BOP
sesungguhnya
(4)
Mencatat selisih
BOP
SOAL 4
PT. LANDAI membuat
meubel yang membebankan BOP atas dasar tariff yang ditentukan dimuka, berikut
data tentang BOP :
|
Departemem A
|
Departemen B
|
Anggaran :
Biaya Overhead
Pabrik
Jam Kerja Langsung
Jam Mesin
|
Rp 30.000.000,00
50.000
jam
|
Rp 60.000.000,00
60.000
jam
|
|
|
|
Realisasi :
Biaya Overhead
Pabrik
Jam kerja Langsung
Jam Mesin
|
Rp
29.900.000,00
49.500
jam
|
Rp
59.000.000,00
60.500
jam
|
DIMINTA :
(1)
Hitunglah tariff
BOP masing-masing departemen
(2)
Hitunglah BOP
dibebankan masing-masing departemen
(3)
Buatlah ayat
jurnal untuk mencatat BOP tiap departemen
Selamat Mengerjakan
BAB V
METODE HARGA POKOK PESANAN
Perhitungan harga
pokok produksi untuk pesanan adalah biaya bahan baku + biaya tenaga kerja
langsung + biaya overhead pabrik.
Pencatatan untuk
barang selesai :
Persediaan
Barang Jadi
Persediaan
BDP – Bahan Baku
Persediaan
BDP – BTKL
Persediaan
BDP – BOP
Pencatatan untuk
penjualan barang :
(1)
Pada saat penjualan
barang :
Kas /
Piutang Dagang
Penjualan
(2)
Pada saat
pengiriman barang :
Harga
Pokok Penjualan
Persediaan Barang Jadi
LATIHAN
SOAL 1
Di bawah ini adalah data produksi dan biaya bulan
Agustus 2008 yang terjadi di PT. Sehat yang menggunakan system harga pokok
pesanan.
a)
Pembelian bahan
baku dan penolong Rp 25.000.000,00
b)
Bahan baku masuk
proses Rp 15.000.000,00, Rp 12.300.000,00 untuk pesanan No. 775 dan sisanya
untuk pesanan No. 776.
c)
Digunakan untuk
bahan penolong Rp 10.000.000,00
d)
Biaya Tenaga
Kerja selama bulan Agustus :
1.
Untuk pesanan No.
775 Rp 6.300.000,00
2.
Untuk pesanan No.
776 Rp 1.100.000,00
3.
Biaya Tidak
langsung Rp 2.800.000,00
e)
Biaya Overhead
Pabrik (selain bahan dan upah) sebesar Rp 2.300.000,00
f)
Biaya Overhead
Pabrik dibebankan berdasarkan tariff 40% dari biaya tenaga kerja langsung.
g)
Pesanan No. 775
selesai diproses pada akhir bulan Agustus 2008.
DIMINTA : Buatlah
jurnal yang dibutuhkan untuk mencatat transaksi di atas.
SOAL 2
Perusahaan
kerajinan “BAMBOE” menggunakan system harga pokok pesanan. Perusahaan mempunyai
dua departemen yaitu departemen AS dan HG. Biaya overhead pabrik dibebankan
atas dasar tariff yang dihitung dengan anggaran tahunan. Tarif biaya overhead
pabrik departemen AS didasarkan pada
upah langsung sedangkan departemen HG berdasarkan jam mesin. Informasi mengenai
anggaran tahun 2001 sebagai berikut :
|
Departemen AS
|
Departemen HG
|
Jam
Mesin
|
|
25.000
|
Bahan
Baku
|
Rp
400.000,00
|
Rp
600.000,00
|
Upah
langsung
|
350.000,00
|
100.000,00
|
Biaya
Overhead Pabrik
|
455.000,00
|
300.000,00
|
Informasi yang
berhubungan dengan pesanan nomor WD-02 yang dikerjakan selama bulan Mei dan
Juni sebagai berikut :
Jam mesin
|
Departemen AS
|
|
|
Departemen HG
|
2.400
jam
|
Bahan baku
|
|
Rp 22.000,00
|
Upah langsung
|
Departemen AS
|
Rp 12.000,00
|
|
Departemen HG
|
Rp 10.000,00
|
Perusahaan menaksir
biaya administrasi sebesar 5% dari harga jual, sedangkan pesanan WD-02 dijual
dengan harga Rp 99.000,00
DIMINTA :
1.
Hitunglah tariff
BOP departemen AS dan departemen HG
2.
Hitunglah
taksiran laba untuk pesanan WD-02
3.
Buatlah ayat
jurnal untuk mencatat data pesanan WD-02
SOAL 3
Di bawah ini adalah
informasi biaya yang diperlukan untuk memproduksi pesanan No. SR55 dan SF12
milik perusahaan mebel INDAH-QU.
Pada tanggal 25
Oktober 2008 diminta bahan baku dari gudang sebanyak :
1.
60 lembar papan
multipleks, 40 lembar untuk pesanan no. SR55 dan 20 lembar untuk pesanan SF12.
Harga multipleks adalah Rp 46.000,00 per lembar.
2.
Cat, paku, lem
dan bahan penolong lainnya senilai Rp 350.000,00
3.
Tenaga kerja yang
diperlukan :
a.
Pesanan SR 55 dikerjakan 5 jam sehari
b.
Pesanan SF 12 dikerjakan 3 jam sehari
4.
Tarif tenaga
kerja keduanya adalah Rp 5.000,00 per jam.
5.
BOP dibebankan
dengan tariff 80% dari upah tenaga kerja langsung.
6.
Pesanan SR55 sudah selesai pada tanggal 30 Oktober 2008 dan diserahkan kepada
pemesan dengan harga jual Rp 3.000.000,00, sedangkan pesanan SF12 sampai akhir
bulan belum selesai.
7.
Perusahaan mulai
mengerjakan kedua pesanan tersebut pada tanggal 25 Oktober 2008 dan dikerjakan
setiap hari sampai selesai. Pada bulan Oktober perusahaan hanya mengerjakan
kedua pesanan tersebut.
8.
Biaya lain yang
tidak berhubungan dengan biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
adalah sebesar Rp 200.000,00
DIMINTA :
1.
Hitunglah harga
pokok produksi pesanan No. SR55.
2.
Hitunglah
persediaan barang dalam proses pada akhir bulan Oktober 2008
3.
Hitunglah selisih
BOP yang terjadi dan jelaskan selisih menguntungkan atau tidak menguntungkan.
Selamat Mengerjakan
BAB VI
METODE HARGA POKOK PROSES
Ciri-ciri system akuntansi harga pokok proses adalah
sebagai berikut :
1.
Biaya dikumpulkan
pada setiap departemen atau
2.
Setiap departemen
mempunyai rekening persediaan BDP untuk mendebit biaya yang diterima dan
mengkredit harga pokok barang.
3.
Produksi diukur pada
setiap akhir periode dengan ukuran barang meskipun barang tersebut masih dalam
proses pengerjaan.
4.
Harga pokok per
satuan dihitung pada setiap departemen atau pusat biaya.
5.
Barang yang
selesai diproses ditransfer ke departemen selanjutnya atau ke gudang barang
jadi.
6.
Setiap
perhitungan harga pokok dicantumkan pada laporan harga pokok produksi.
Tahap-tahap
perhitungan Harga Pokok Produksi :
Langkah 1 : Buat unit produksi yang masuk dalam proses,
selesai ditransfer dan masih dalam proses.
Langkah 2 : Hitung produk ekuivalen
Produk ekuivalen adalah nilai BDP yang dihitung berapa
% proses penyelesaiannya.
Langkah 3 : Hitung harga pokok per unit dari Bahan Baku,
Tenaga Kerja dan Overhead Pabrik.
Langkah 4 : Hitung harga pokok produksi dengan menjumlah
barang jadi dan BDP (yang terdiri dari Bahan baku, Tenaga Kerja dan Overhead
Pabrik.
Bentuk Laporan Harga Pokok
Produksi :
NAMA
PERUSAHAAN
LAORAN
HARGA POKOK PRODUKSI
PERIODE
WAKTU
|
||||
Masuk proses
xxx unit
Selesai,
ditransfer ke gudang xxx unit
Masih dalam
proses,akhir xxx unit nilainya sama
Xxx unit
|
||||
Barang Jadi
Barang Dalam
Proses
Jumlah
|
Bahan
baku
Xxxxx
unit
Xxxxx unit
Xxxxx
unit
|
Biaya
Konversi
Xxxxxx
unit
Xxxxxx
unit
Xxxxx
unit
|
||
Bahan baku
Tenaga Kerja
Overhead Pabrik
|
Biaya
Total
|
Produk
Ekuiv
|
Harga
pokok/unit
|
|
Barang jadi
Barang Dalam
Proses :
Bahan
Tenaga Kerja
Overhead Pabrik
|
Unit selesai x
total harga pokok/unit =
Rp xxxxx
BDPx%selesaixHP/unit
= Rp xxxx
BDPx%selesaixHP/unit
= Rp xxxx
BDPx%selesaixHP/unit
= Rp xxxx
Rp xxxxx
Rp xxxxx
|
|||
LATIHAN
SOAL 1
Pembukuan PT. JOGJA
UNGU untuk bulan Februari 2009 :
Mulai proses 4.000 unit
Barang selesai 3.700 unit
BDP 300 unit
Biaya yang
dikeluarkan :
Biaya bahan : Rp
120.000,00
Biaya tenaga kerja :
Rp 85.360,00
Biaya overhead
pabrik : Rp 69.840,00
DIMINTA :
1.
Produk ekuivalen
bulan Februari 2009
2.
Harga pokok per
unit bahan dan konversi
3.
Nilai barang
selesai dan barang dalam proses
SOAL 2
Perusahaan
GO-NYAKU memproduksi mainan anak-anak. Bahan diberikan pada awal proses di
Departemen A,sedangkan upah dan overhead dikeluarkan di
Departemen A, B dan C selajan dengan proses.
Pada
bulan Agustus 2009, data perusahaan adalah sebagai berikut :
|
Departemen
|
||
|
A
|
B
|
C
|
Input
Unit
mulai proses
Unit
diterima dari departemen sebelumnya
Output
Unit
ditransfer ke departemen selanjutnya
Unit
ditransfer ke gudang
Unit
masih dalam proses
|
18.000
15.000
-
3.000
(60% selesai)
|
15.000
13.000
2.000
(30% selesai)
|
13.000
11.000
2.000
(75% selesai)
|
DIMINTA :
Dengan menggunakan
data diatas hitunglah jumlah produksi ekuivalen untuk bahan dan konversi pada
setiap departemen.
SOAL 3
Berikut ini adalah data yang terjadi selama bulan
januari 2009 yang diperoleh dari PT. AQUILA. Perusahaan memproduksi cairan
pewangi dan mulai beroperasi pada bulan Januari 2009
Barang masuk proses 13.000
botol
Barang selesai 12.000
botol
Barang dalam proses 1.000 botol (100% bahan, 90% konversi)
Biaya yang dikeluarkan :
Bahan baku Rp 5.200.000,00
Tenaga Kerja Rp 3.225.000,00
Overhead pabrik Rp 1.677.000,00
DIMINTA :
Berdasar data di
atas susunlah laporan harga pokok produksi bulan Januari 2009
SOAL 4
Sebuah pabrik sabun
memproduksi sabun mandi “WANGI” melalui 3 departemen produksi. Bahan baku hanya
dipakai pada proses produksi di Departemen 1.
Keterangan
|
Departemen
|
||
1
|
2
|
3
|
|
Unit mulai
diproses
Unit ditransfer ke
dept. selanjutnya
Unit ditransfer ke
gudang
Proses
penyelesaian
Biaya yang
ditambahkan :
Bahan baku
Tenaga kerja
langsung
Overhead pabrik
|
150.000
125.000
40 %
Rp
210.000,00
Rp 81.000,00
Rp
162.000,00
|
115.000
10%
Rp
116.000,00
Rp
232.000,00
|
112.000
90%
Rp 80.290,00
Rp
160.580,00
|
DIMINTA
:
Berdasar
data diatas, susunlah laporan harga pokok produksi bulan Agustus 2009 untuk
setiap departemen.
Selamat Mengerjakan
BAB VII
METODE HARGA POKOK PROSES
(Melewati 2 departemen atau lebih)
Bila proses
pengolahan barang dilakukan melalui 2 departemen atau lebih maka hal-hal
berikut harus diperhatikan :
1.
Barang yang telah
selesai diproses dari departemen pertama, akan menjadi input pada departemen
kedua. Demikian pula barang yang telah selesai diproses dari departemen kedua,
akan menjadi input pada departemen ketiga dan seterusnya.
2.
Nilai barang
selesai dari departemen sebelumnya diperlakukan sebagai saldo awal dari
departemen sesudahnya.
Contoh kasus dan
penyelesaian :
|
Departemen A
|
Departemen B
|
Masuk proses
|
6.000
|
|
Diterima dari
Departemen A
|
|
5.000
|
Selesai,
ditransfer ke Departemen B
|
5.000
|
|
Selesai,
ditransfer ke Gudang Barang Jadi
|
|
4.400
|
Masih dalam proses
penyelesaian :
·
100% bahan, 75%
konversi
·
60% konversi
|
1.000
|
600
|
Biaya-biaya yang dikeluarkan
:
·
Bahan baku
·
Tenaga Kerja
Langsung
·
Overhead Pabrik
|
Rp
480.000,00
Rp
517.500,00
Rp
690.000,00
|
Rp
214.200,00
Rp
309.400,00
|
Laporan Harga Pokok Produksi Departemen A
NAMA
PERUSAHAAN
LAORAN
HARGA POKOK PRODUKSI
DEPARTEMEN
A
|
||||
Masuk proses
6.000 unit
Selesai,
ditransfer ke gudang 5.000 unit
Masih dalam
proses,akhir 1.000unit
6.000 unit
|
||||
Barang Jadi
Barang Dalam
Proses
Jumlah
|
Bahan
baku
5.000
unit
1.000 unit
6.000
unit
|
Biaya
Konversi
5.000
unit
750 unit
5.750
unit
|
||
Bahan baku
Tenaga Kerja
Overhead Pabrik
|
Biaya
Total
Rp 480.000
517.500
690.000
Rp
1.687.500
|
Produk
Ekuiv
6.000
5.750
5.750
|
Harga
pokok/unit
Rp 80,00
Rp 90,00
Rp
120,00
Rp
290,00
|
|
Barang jadi
Barang Dalam
Proses :
Bahan
Tenaga Kerja
Overhead Pabrik
|
5.000 x Rp
290,00
= Rp 1.450.000,00
100% x 1.000 x Rp
80 = Rp 80.000,00
75% x 1.000 x Rp
90 = Rp 67.500,00
75% x 1.000 x Rp
120 = Rp 90.000,00
Rp 237.500,00
Rp 1.687.500,00
|
|||
Laporan Harga Pokok Produksi Departemen B
NAMA
PERUSAHAAN
LAORAN
HARGA POKOK PRODUKSI
DEPARTEMEN
B
|
||||
Masuk proses 5.000
unit
Selesai,
ditransfer ke gudang 4.400 unit
Masih dalam
proses,akhir 600
unit
5.000 unit
|
||||
Barang Jadi
Barang Dalam
Proses
Jumlah
|
Bahan
baku
|
Biaya
Konversi
4.400
unit
360 unit
4.760
unit
|
||
Dari Departemen A
Tenaga Kerja
Overhead Pabrik
|
Biaya
Total
Rp
1.450.000
Rp 214.200
309.460
Rp 1.973.660
|
Produk
Ekuiv
4.760
4.760
|
Harga
pokok/unit
Rp 290,00
Rp 45,00
Rp 65,00
Rp 400,00
|
|
Barang jadi ke
Gudang
Barang Dalam
Proses :
HP Departemen A
Tenaga Kerja
Overhead Pabrik
|
4.400 x Rp 400,00 = Rp 1.760.000,00
600 x Rp 290 = Rp 174.000,00
60% x 600 x Rp 45 =
Rp 16.200,00
60% x 600 x Rp 65 = Rp
23.400,00
Rp 213.600,00
Rp 1.973.600,00
|
|||
SOAL 1 (METODE HARGA POKOK PROSES – LEBIH 1
DEPARTEMEN)
PT. LION berproduksi
melalui 2 departemen. Bahan baku ditambahkan pada awal proses di Departemen A.
Data pada bulan September 2009 adalah sebagai berikut :
|
Departemen A
|
Departemen B
|
Masuk diproses
Diterima dari
Departemen A
Selesai,
ditransfer ke Departemen B
Selesai,
ditransfer ke gudang
Masih dalam proses
(Tingkat
penyelesaian 50%)
(Tingkat
penyelesaian 60%)
Biaya dikeluarkan
:
Bahan baku
Upah langsung
Overhead pabrik
|
1.500
unit
1.300
unit
200 unit
Rp 255.000
Rp 126.000
Rp 168.000
|
? unit
? unit
150 unit
Rp 68.200
Rp 93.000
|
DIMINTA :
1.
Susulah laporan
harga pokok produksi Departemen A
2.
Hitunglah harga
pokok per unit di Departemen B
SOAL 2 (METODE HARGA POKOK PROSES – LEBIH 1
DEPARTEMEN)
Berikut ini data
produksi dan biaya bulan November 2009 di Departemen C pada PT. GAGAK yang
merupakan departemen terakhir dalam pengolahan barang.
Jumlah unit yang diterima dari departemen sebelumnya 6.400 zak
Jumlah barang jadi yang dipindahkan ke gudang 5.800 zak
Jumlah barang yang belum selesai pada akhir bulan
(bahan 100% selesai, bahan konversi 60% selesai) 600 zak
Biaya yang diterima
dari Departemen B Rp 140.800
Biaya yang
ditambahkan di Departemen C :
Bahan baku Rp 204.800
Upah langsung Rp 110.800
Overhead pabrik Rp 197.200
DIMINTA : Susunlah
laporan harga pokok produksi Departemen C
BAB VIII
METODE
HARGA POKOK PROSES – 2
(Persediaan
awal BDP)
Terdapat 2 metode
perhitungan apabila dalam BDP :
1.
Metode FIFO
2.
Metode Weighted
Average (WA)
|
FIFO
|
W.A.
|
Langkah 1 :
Deskripsi unit
|
BDP awal xxx
Masuk proses xxx
(+)
Xxx
Unit selesai xxx
BDP akhir xxx (+)
xxx
|
BDP awal xxx
Masuk proses xxx
(+)
Xxx
Unit selesai xxx
BDP akhir xxx (+)
xxx
|
Langkah 2 : Unit Ekuivalen
|
Barang Jadi + % BDP akhir - % BDP awal
|
Barang Jadi + % BDP akhir
|
Langkah 3 :
HP per unit
Total biaya
|
Biaya Berjalan + BDP
awal
|
Biaya berjalan + BDP
awal
|
Langkah 4 :
Harga Pokok
Produksi
|
Persediaan Awal +
Persediaan Akhir
Persediaan Awal =
Biaya awal
+ BDP awal =
Bhn
= (100%-…%awal)xHP/unit
Konv = (100% - …%awal)xHP/unit
+ produk berjalan =
(prod selesai – pers awal) x total HP
Persediaan Akhir =
Bhn = …. % x BDP x HP/unit
Konv = …. % x BDP
x HP/unit
|
HP Barang Jadi +
HP BDP
|
LATIHAN
SOAL 1
Sebuah
perusahaan yang membuat barang-barang dari kaca, memproduksi kaca blok.
Informasi produksi selama bulan Desember 2009 adalah sebagai berikut :
Ø
Barang
dalam proses awal 100 blok
Ø
Masuk
proses bulan Desember 1.200
blok
Ø
Selesai
dan ditransfer ke gudang 1.000
blok
Ø
Barang
dalam proses akhir 300 blok
Ø
Biaya
yang dikeluarkan :
·
Bahan
baku Rp 655.200,00
·
Tenaga
kerja Rp 225.750,00
·
Overhead
pabrik Rp 344.000,00
Prosentase penyelesaian BDP :
Awal Akhir
Bahan baku 100 % 90 %
Konversi 75 %
50%
Ø
Harga
pokok BDP awal adalah sebesar Rp 86.000,00
Jika
perusahaan menggunakan metode FIFO untuk menghitung persediaannya, hitunglah :
1.
Jumlah
produksi ekuivalen untuk bahan dan konversi
2.
Harga
pokok barang untuk setiap blok (per unit)
3.
Harga
pokok barang selesai
4.
Harga
pokok BDP akhir
SOAL 2
Berikut ini adalah
sebagian data pada pabrik yang membuat tikar :
Ø
BDP awal 100 lembar
Ø
Mulai proses
bulan Desember 1.100 lembar
Ø
Selesai dan
ditransfer ke Gudang 1.000 lembar
Ø
BDP akhir 200 lembar
Ø
Biaya yang
melekat pada BDP awal :
·
Bahan baku Rp 105.000,00
·
Tenaga kerja Rp 26.800,00
·
Overhead pabrik Rp
41.800,00
Ø
Biaya yang
dikeluarkan bulan ini :
·
Bahan baku Rp 519.000,00
·
Tenaga kerja Rp 242.000,00
·
Overhead pabrik Rp 339.000,00
Ø
Prosentase
penyelesaian BPD :
Awal Akhir
Bahan baku 100
% 100 %
Konversi
75 % 60 %
Jika perusahaan menggunakan metode Weighted Average
untuk menghitung persediaannya, hitunglah :
1.
Jumlah produksi
ekuivalen untuk bahan dan konversi
2.
Harga pokok untuk
setiap lembar tikar (per unit)
3.
Harga pokok tikar
selesai
4.
Harga pokok tikar
yang masih dalam proses pada akhir bulan
BAB IX
BIAYA
BERSAMA (JOINT PRODUCT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar