Kamis, 01 November 2012

Akuntansi Ibu Dini STIE EKUITAS


BAB I
KONSEP BIAYA

Akuntansi Biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan & penjualan produk atau jasa dengan cara tertentu serta penafsiran terhadapnya. Untuk melakukan hal tersebut diperlukan pemahaman tentang konsep, klasifikasibiaya dan aplikasinya dalam suatu produk atau jasa.
Penerapan akuntansi biaya pada perkuliahan ini pada perusahaan manufaktur.

Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Biaya :


Akuntansi Keuangan
Akuntansi Biaya
Laporan
Untuk pihak luar
Untuk pihak internal (perusahaan)
Penyusunan Laporan
Berdasar Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Berdasar kebutuhan perusahaan
Dasar Penyusunan
Data historis
Data historis dan peramalan
Tujuan Laporan
Pertanggung jawaban perusahaan
Perencanaan dan pengawasan
Ruang Lingkup
Perusahaan
Masalah tertentu saja

KLASIFIKASI BIAYA

Dasar Klasifikasi
Nama Biaya
Fungsi Pokok Perusahaan
Biaya Produksi
Biaya Pemasaran
Biaya Administrasi & Umum
Biaya Keuangan
Periode Akuntansi
Capital Expenditure
Revenue Expenditure
Volume Produksi
Biaya Variabel
Biaya Tetap
Objek/Pusat Biaya
Biaya Langsung
Biaya Tidak Langsung
Pengendalian Biaya
Biaya Terkendali
Biaya Tidak Terkendali
Pengambilan Keputusan
Biaya Relevan
Biaya Tidak Relevan
Unsur / Komponen Biaya
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Overhead Pabrik

PERHITUNGAN BIAYA
Biaya Prima = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Konversi = Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik
Biaya Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik.

LATIHAN

SOAL 1
PT. Endpower mempunyai biaya-biaya sebagai berikut :
a)      Gaji penyelia produksi
b)      Gaji akuntan pabrik
c)      Asuransi bangunan pabrik
d)      Listrik penerangan pabrik
e)      Upah operator mesin
f)       Pembungkus
g)      Bahan mentah untuk produk campur
h)      Bahan bakar
DIMINTA : Klasifikasikan biaya-biaya diatas kedalam Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja Langsung
                   Dan Biaya Overhead Pabrik.


SOAL 2
Perusahaan makanan Bendred Food menggunakan bahan-bahan sebagai berikut :
a)      Tepung
b)      Gula
c)      Coklat
d)      Bahan Pembelian Mesin
e)      Minyak Kedelai
f)       Oli untuk mesin
g)      Telur
h)      Lakban untuk pembungkus
i)        Susu
DIMINTA : Dari informasi tersebut beri tanda mana yang merupakan bahan baku langsung dan bakan
                   Baku tidak langsung.


SOAL 3
Klasifikasikan biaya-biaya berikut berdasarkan unsure/ komponen biaya :


Jenis Biaya


Klasifikasi
a.      Gaji Penyelia Produksi

b.      Gaji pegawai akuntansi

c.       Penyusutan bangunan

d.      Listrik penerangan

e.      Pajak Bumi dan Bangunan

f.        Upah operator mesin

g.      Supplies

h.      Gaji Satpam

i.        Bahan bakar

j.        Asuransi kebakaran



SOAL 4
Klasifikasikan biaya-biaya berikut berdasarkan objek/ pusat biaya :


Jenis Biaya


Klasifikasi
a.      Susu

b.      Gula

c.       Obat pel lantai

d.      Bahan pembersih mesin

e.      Minyak nabati

f.        Pelumas mesin

g.      Kapas

h.      Kertas minyak

i.        Kain lap

j.        Bubuk coklat



SOAL 5
Berikut informasi yang ada pada PT. Untung Terus :
·         Bahan baku                       Rp 25.000.000,00
·         Bahan tak langsung          Rp   5.000.000,00
·         Biaya TKL                          Rp 30.000.000,00
·         Biaya TKTL                                    Rp   4.500.000,00
·         Biaya Overhead                Rp 15.000.000,00

DIMINTA : Hitunglah jumlah Biaya Prima, Biaya Konversi dan Biaya Produksi


SOAL 6
Perusahaan Jogja Science memproduksi buku-buku pelajaran. Berikut informasi yang terdapat dalam perusahaan selama tahun 2008 :
·         Bahan yang dimasukkan dalam proses Rp 820.000,00 ; Rp 780.000,00 diantaranya dikategorikan sebagai bahan langsung.
·         Biaya Tenaga Kerja Rp 890.000,00 ; Rp 123.000,00 dikategorikan sebagai Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung (BTKTL)
·         Biaya Overhead dari penyusutan Rp 650.000,00
·         Biaya penjualan dan administrasi Rp 450.000,00

DIMINTA : dari informasi diatas, hitunglah biaya-biaya berikut
a.      Biaya Prima
b.      Biaya Konversi
c.       Biaya Produksi
d.      Biaya Produksi

Selamat Mengerjakan
BAB II
ALIRAN BIAYA PRODUKSI

KEGIATAN PERUSAHAAN INDUSTRI

A)     TAHAPAN KEGIATAN PROSES PRODUKSI
Pengadaan Barang & Jasa
Penyimpanan Barang Selesai
Penjualan & HPP
Barang Selesai
Penjualan Barang Selesai
Proses Produksi
 







Transaksi pemb. Barang               Biaya Produksi               Biaya Pergudangan                Biaya Penjualan


B)     ALIRAN BIAYA
Biaya Bahan Baku
BTKL
BOP
Barang Dalam Proses (BDP)
 






Terdapat 3 persediaan :
1.      Persediaan Bahan Baku
2.      Persediaan Barang Dalam Proses (BDP)
3.      Persediaan Barang Jadi.


PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN (HPP) & HARGA POKOK PRODUKSI

Laba / Rugi = Penjualan – Harga Pokok Penjualan
 


Harga Pokok Penjualan = Persediaan Brg Jadi Awal + Harga Pokok Produksi – Persediaan Brg Jadi Akhir
 


Harga Pokok Produksi = Persediaan BDP Awal + Biaya Produksi – Persediaan BDP Akhir
 


Biaya Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langusng + Biaya Overhead Pabrik
 


Biaya Bahan Baku = Persediaan Bahan Baku Awal + Pembelian – Persediaan Bahan Baku Akhir


LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI

PT. ABC
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
BULAN ………….., 200X
Persediaan Barang Dalam Proses (BDP), awal
Rp xxx
Biaya Produksi :
Biaya Bahan Baku                       Rp xxx
Biaya Tenaga Kerja Langsung   Rp xxx
Biaya Overhead Pabrik             Rp xxx




Rp xxx
Persediaan Barang Dalam Proses (BDP), akhir
Rp xxx (-)
Harga Pokok Produksi
Rp xxx

LAPORAN HARGA POKOK PENJUALAN

PT. ABC
LAPORAN HARGA POKOK PENJUALAN
BULAN ………….., 200X
Persediaan Barang Jadi, awal
Rp xxx
Harga Pokok Produksi :
Persediaan BDP, awal               Rp xxx
Biaya Produksi                           Rp xxx
Persediaan BDP, akhir             (Rp xxx)




Rp xxx (+)
Persediaan Barang Jadi, akhir
Rp xxx (-)
Harga Pokok Penjualan
Rp xxx

LAPORAN LABA RUGI (INCOME STATEMENT)

PT. ABC
LAPORAN LABA RUGI
BULAN ………….., 200X
Penjualan
Rp  xxx
Harga Pokok Penjualan :
          Persediaan Barang Jadi,awal   Rp xxxxx
          Harga Pokok Produksi              Rp xxxxx (+)
Jmlh Barang tersedia                Rp xxxxx
Persediaan Barang Jadi,akhir  Rp xxxxxx (-)






Rp xxx (-)
Laba Kotor
Rp xxx
Biaya Operasional
Rp xxx (-)
Laba Bersih
Rp xxx


LATIHAN

SOAL 1


Awal Maret
Akhir Maret
Persediaan Bahan Baku
Rp 300.000,00
Rp 200.000,00
Persediaan BDP
500.000,00
?
Persediaan Barang Jadi
800.000,00
700.000,00



Transaksi selama bulan Maret :
Pembelian bahan baku
BTKL
BTKTL
Biaya penyusutan pabrik
Biaya pemeliharaan pabrik
Biaya bahan penolong
Penjualan
Laba Kotar

Rp 4.000.000,00
3.000.000,00
1.000.000,00
2.000.000,00
500.000,00
500.000,00
16.000.000,00
5.000.000,00


DIMINTA : Berapa nilai persediaan BDP akhir tersebut ?


SOAL 2


Awal April
Akhir April
Persediaan Bahan Baku
Rp 330.000,00
Rp 240.000,00
Persediaan BDP
480.000,00
590.000,00
Persediaan Barang Jadi
780.000,00
710.000,00



Transaksi selama bulan April :
Pembelian bahan baku
BTKL
BTKTL
Biaya penyusutan pabrik
Biaya pemeliharaan pabrik
Biaya bahan penolong
Penjualan
Laba Kotar

Rp                        ?
3.240.000,00
1.230.000,00
1.990.000,00
520.000,00
490.000,00
15.900.000,00
3.800.000,00


DIMINTA : Hitunglah nilai pembelian dari data diatas.







SOAL 3
Berikut data produksi PT. MIKI PRODUCT pada tahun fiscal 2008 :

·         Harga Pokok barang yang diproduksi
Rp 4.844.000,00
·         Harga pokok bahan mentah yg digunakan
Rp     176.000,00
·         BOP, 80% dari BTKL
112.000,00
·         Persediaan BDP awal
66.000,00
·         Persediaan BDP akhir
32.000,00

DIMINTA : Buatlah Laporan Harga Pokok Produksi PT. MIKI PRODUCT.


SOAL 4
PT. CAHAYA DINER mempunyai informasi untuk periode baru saja ditutup :

·         Bahan baku yang digunakan
Rp 130.000,00
·         BTKL
144.000,00
·         Biaya Overhead Pabrik
119.700,00
·         Persediaan BDP, awal
64.000,00
·         Persediaan BDP, akhir
76.000,00
·         Persediaan Barang Jadi, awal
94.000,00

DIMINTA : Bila ada penurunan persediaan barang jadi sekitar Rp 47.700,00 pada akhir tahun,
                   Hitunglah harga pokok penjualan yang terjadi pada periode tersebut.


SOAL 5
Logics Company mempunyai informasi yang tersedia pada tanggal 26 Februari 2009 sebagai berikut : bahan mentah yang dimasukkan dalam proses (semua bahan langsung) Rp 74.000.000,00 ; Biaya Tenaga Kerja Langsung dengan tariff Rp 840,00/jam di Departemen K, Rp 650,00/jam di Departemen S dan Rp 550,00/jam di Departemen F. Departemen K bekerja 9.600 jam, DepartemenS bekerja 10.500 jam dan Departemen F bekerja 14.000 jam. Biaya overhead pabrik berjumlah Rp 6.000.000,00 untuk seluruh departemen.

Keterangan
Persediaan
1 Februari
26 Februari
Bahan Baku
Rp   20.500.000,00
Rp   18.900.000,00
Barang Dalam Proses
22.500.000,00
24.100.000,00
Barang Jadi
82.200.000,00
26.600.000,00


DIMINTA :
(1)   Susunlah Laporan Harga Pokok Produksi Logics Company
(2)   Susunlah Laporan Harga Pokok Penjualan Logics Company



SOAL 6
PT. Mandala Portable pada bulan November 2008 memasukkan bahan mentah dalam produksi sebesar Rp 7.000.000,00 (semua bahan langsung). Departemen YOG menggunakan 14.000 jam tenaga kerja langsung dengan biaya Rp 6.300.000,00, sedangkan Departeman YA menggunakan 10.200 jam tenaga kerja langsung dengan biaya Rp 400,00 per jam. Biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk atas dasar tariff Rp 125,00 per jam tenaga kerja langsung di Departemen YOG dan Rp 70,00 untuk Departemen YA.
Persediaan awal pada Bulan November 2008 sebagai berikut :

·         Bahan mentah
Rp    1.500.000,00
·         Barang dalam proses
Rp    8.400.000,00
·         Barang jadi
Rp  10.600.000,00
·         Bahan mentah
Rp    1.240.000,00
·         Barang dalam proses
Rp    6.200.000,00
·         Barang jadi
Rp  10.400.000,00

DIMINTA : Susunlah laporan gabungan Harga Pokok Produksi dan harga pokok penjualan.



Selamat Mengerjakan


























BAB III
BIAYA BAHAN BAKU &
BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG

BIAYA BAHAN BAKU
PENCATATAN BIAYA BAHAN
Bahan terdiri dari bahan baku dan bahan penolong. Pada saat masuk proses produksi persediaan bahan baku menjadi Persediaan BDP-bahan baku, sedangkan persediaan bahan penolong menjadi BOP sesungguhnya.

Ayat jurnal yang dibuat untuk mencatat pembelian dan pemakaian bahan :

Keterangan
Debit
Kredit
Persediaan bahan baku
Persediaan bahan penolong
       Kas/Hutang Dagang
(mencatat pembelian bahan)

xxx
xxx


xxx
Persediaan BDP – bahan baku
BOP sesungguhnya
        Persediaan bahan baku
        Persediaan bahan penolong
(mencatat pemakaian bahan)
xxx
xxx


xxx
xxx

PENENTUAN HARGA POKOK BAHAN
Untuk penentuan harga pokok bahan dapat menggunakan metode perpetual dengan menggunakan system FIFO (first in first out), LIFO (last in first out) dan Weight Average (rata-rata tertimbang).


BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
PENCATATAN BIAYA TENAGA KERJA
Tenaga kerja terdiri dari tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung yang diberikan dalam bentuk gaji atau upah. Pada saat masuk proses produksi tenaga kerja langsung menjadi Persediaan BDP-BTKL, sedangkan tenaga kerja tidak langsung menjadi BOP sesungguhnya.

Upah terdiri dari :
1.      Upah Reguler, yaitu upah yang diterima tenaga kerja dihitung berdasarkan waktu kerja atau unit produksi dikalikan dengan tariff upah yang ditentukan.
2.      Tambahan upah merupakan tambahan upah diluar upah regular :
a.      Premi lembur, upah yang diberikan kepada tenaga kerja yang bekerja di luar jam kerja yang telah ditetapkan. (di Indonesia ditetapkan jam kerja tenaga kerja dalam seminggu 40 jam).
b.      Premi shif malam, upah yang diberikan bila karyawan tugas regular di malam hari tetapi belum termasuk premi lembur.
c.       Bonus, suatu jumlah tetap bagi setiap karyawan yang dapat berupa % dari laba.


Ayat jurnal yang dibuat untuk mencatat pendistribusian dan pembayaran gaji dan upah :

Keterangan
Debit
Kredit
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Hutang Gaji dan Upah
(mencatat pendistribusian BTK)

xxx
xxx


xxx
Hutang Gaji dan Upah
        Kas
(mencatat pembayaran BTK)

xxx
xxx


xxx
xxx





















LATIHAN

SOAL 1
Berikut ini adalah data bahan dari perusahaan pembuat jaket kulit Haliko pada bulan Mei 2008 :

Tanggal  8
Dibeli 30 lembar kulit @ Rp 20.000,00 dan kain keras 4 meter @ Rp 2.000,00.
10
Dipakai 10 lembar kulit untuk diproses menjadi jaket.
12
Dipakai 1,5 meter kain keras sebagai bahan tambahan untuk pembuatan jaket.
15
Dibeli bahan khusus seharga Rp 90.000,00.
17
Digunakan seluruh bahan khusus yang dibeli tanggal 15.

DIMINTA : Buatlah jurnal yang seharusnya dicatat oleh perusahaan.


SOAL 2
Perusahaan Kandaga melakukan pembelian dan pemakaian bahan selama bulan November 2008 sebagai berikut :


Tanggal
Satuan
Harga/set
Persediaan
01/11/08
500
Rp  1.200,00
Pembelian
06/11/08
10/11/08
25/11/08
200
300
500
Rp  1.200,00
1.300,00
1.400,00
Pemakaian
15/11/08
27/11/08
500
400


DIMINTA :
Hitunglah harga pokok bahan yang dipakai dan persediaan akhir bulan, apabila pencatatan persediaan menggunakan metode perpetual dan penilaian persediaan menggunakan metode :
(1)   FIFO
(2)   LIFO
(3)   Rata-rata tertimbang


SOAL 3
Perusahaan Mandala membuat dan menjual keramik-keramik souvenir. Berikut adalah data saldo awal bahan, pembelian bahan dan pemakaiannya.








Tanggal
Keterangan
Unit Masuk
Harga Pokok per unit
Unit dipakai
2008




01/01/08
Saldo
2.600
Rp   550,00

02/02/08
Pembelian
3.000
540,00

08/05/08
Pemakaian


2.900
10/08/08
Pembelian
2.250
560,00

01/09/08
Pemakaian


2.200
04/10/08
Pembelian
1.910
550,00

15/12/08
Pemakaian


1.800

DIMINTA :
Berdasar data di atas, hitunglah harga pokok bahan yang digunakan apabila pencatatan persediaan menggunakan metode perpetual dan penilaian persediaan menggunakan metode :
(1)   Rata-rata tertimbang
(2)   FIFO
(3)   LIFO


SOAL 4
Pada bulan September 2007 catatan perusahaan manufaktur keramik “ KOLEKSI” menunjukkan data-data gaji atas pegawainya sebagai berikut :

·         Upah langsung  Rp 18.000.000,00
·         Upah tak langsung Rp 3.000.000,00
·         Gaji bagian penjualan Rp 4.200.000,00
·         Gaji bagian administrasi Rp Rp 1.500.000,00

DIMINTA :
Berdasar data diatas buatlah jurnal untuk mencatat
(1)   Pendistribusian gaji dan upah
(2)   Pembayaran gaji dan upah

SOAL 5
Berikut ini merupakan pembayaran upah mingguan PT. DEZTI.

Nama
Jam kerja langsung
Jam kerja tidak langsung
Jam Total
Tarif upah
Bayu
35
5
40
Rp  12.000,00
Nanda
34
6
40
11.000,00
Fauzan
30
10
40
12.500,00
Angga
38
2
40
10.500,00
Dwi
34
6
40
10.000,00
Dharu
30
10
40
14.000,00
Tristan
40
-
40
13.000,00

DIMINTA :
(1)   Hitunglah nilai upah langsung dan upah tidak langsung
(2)  Buatlah ayat jurnal untuk mencatat pendistribusian dan pembayaran upah tersebut

SOAL 6
Berikut daftar jam kerja dari karyawan yang bekerja di perusahaan “CENDEKIA” pada bulan Oktober 2009 :
Nama
Jam Kerja
Status Pekerjaan
Suzy
167
Langsung
Iva
162
Tidak langsung
Ikhwan
160
Langsung
Budi
176
Langsung
Chandra
160
Langsung
Raya
170
Langsung
Murni
168
Tidak Langsung
Agus
160
Langsung
Juli
166
Langsung

Tarif upah karyawan Rp 12.000,00 per jam untuk jam normal yaitu sampai 160 jam sebulan, selebihnya dihitung sebagai jam lembur dan dibayar 1,5 kali jam biasa.

DIMINTA :
(1)   Buatlah daftar upah untuk Bulan Oktober 2009.
(2)  Buatlah ayat jurnal untuk mencatat pendistribusian dan pembayaran upah.


SOAL 7

Nama karyawan
Heru
Ari
Galih
Tarif regular per jam kerja
Rp    5.000
Rp     6.000
Rp   7.000
Upah lembur (di atas 40 jam/minggu)



1 s/d 6 jam
50 %
50 %
50 %
Diatas 6 jam
200 %
200 %
200 %
Premi shift malam hari
10 %
10 %
10 %

Nama karyawan
Reguler
Lembur
Jumlah
Siang
Malam
Heru
40
5
45
25
20
Ari
40
12
52
40
12
Galih
40
8
48
28
20

DIMINTA :
Buatlah daftar untuk menentukan gaji/upah untuk masing-masing pegawai.

Selamat Mengerjakan









BAB IV
BIAYA OVERHEAD PABRIK

Biaya overhead pabrik (BOP) terdiri atas BOP dibebankan yang dihitung pada awal periode dan BOP sesungguhnya yang dihitung di akhir periode berdasar nilai sesungguhnya.



Taksiran BOP x dasar pembebanan BOP
 
Perhitungan BOP dibebankan =



PENENTUAN TARIF BOP
Terdapat 5 dasar perhitungan tariff BOP :
1.      Unit Produksi


2.      Biaya bahan baku


3.      Upah langsung


4.      Jam tenaga kerja langsung


5.      Jam mesin







PENCATATAN BOP
Ayat jurnal yang dibuat untuk mencatat BOP :

Keterangan
Debit
Kredit
·    Dicatat di awal periode
Persediaan BDP - BOP
       BOP dibebankan
(mencatat pembebanan BOP)


xxx



xxx

·    Dicatat di akhir periode
BOP sesungguhnya
        Macam-macam dikredit
(mencatat pemakaian BOP)



xxx




xxx


·    Mencatat selisih BOP
BOP dibebankan
Selisih BOP
       BOP sesungguhnya
(selisih Tidak Menguntungkan)

BOP dibebankan
        Selisih BOP
        BOP sesungguhnya
(selisih Menguntungkan)



xxx
xxx



xxx




xxx



xxx
xxx















LATIHAN

SOAL 1
Perusahaan pembuatan biscuit “NISSIN” membebankan biaya overhead pabrik atas dasar tariff yang dibuat sebelumnya. Anggaran biaya overhead untuk 2008 adalah Rp 400.000,00, perusahaan melihat kemungkinan BOP dibebankan atas dasar jam kerja langsung, biaya bahan baku atau upah langsung pabrik. Data mengenai taksiran ketiganya adalah :

Upah langsung Rp 200.000,00
Biaya bahan baku Rp 500.000,00
Jam kerja langsung 1.600 jam

DIMINTA :
1.      Hitunglah tariff BOP bila didasarkan atas :
a.      Jam kerja langsung
b.      Biaya bahan baku
c.       Upah langsung
2.      Bila tariff BOP menggunakan jam kerja langsung dan ternyata pada bulan Maret 2008 BOP sesungguhnya berjumlah Rp 33.000,00 sedangkan jam kerja langsung sesungguhnya 122 jam, berapa BOP dibebankan untuk bulan Maret 2008 dan berapa selisihnya.


SOAL 2
PT. Mery land memproduksi mainan anak-anak. Taksiran BOP untuk tahun 2008 adalah Rp 3.516.510,00 sedangkan BOP sesungguhnya Rp 3.485.625,00. Jam mesin digunakan untuk menghitung tariff. Ternyata jam mesin sesungguhnya untuk tahun 2008 berjumlah 74.250 jam sedangkan jam mesin menurut taksiran adalah 75.300 jam.

DIMINTA :
(1)   Hitunglah tariff BOP dan jumlah BOP dibebankan.
(2)   Buatlah ayat jurnal untuk mencatat BOP dibebankan, BOP sesungguhnya dan selisih BOP.


SOAL 3
PT. CANTIQU, sebuah perusahaan batik menggunakan tariff BOP seabagai berikut :

Divisi
Per JKL
JKL sesungguhnya
Batik
Rp 350,00
7.500
Celup
Rp 660,00
11.400
Halus
Rp 140,00
3.200

DIMINTA :
(1)   Menghitung BOP yang dibebankan
(2)   Mencatat pembebanan BOP
(3)   Mencatat BOP sesungguhnya
(4)   Mencatat selisih BOP


SOAL 4
PT. LANDAI membuat meubel yang membebankan BOP atas dasar tariff yang ditentukan dimuka, berikut data tentang BOP :


Departemem A
Departemen B
Anggaran :
Biaya Overhead Pabrik
Jam Kerja Langsung
Jam Mesin

Rp 30.000.000,00
50.000 jam

Rp 60.000.000,00

60.000 jam



Realisasi :
Biaya Overhead Pabrik
Jam kerja Langsung
Jam Mesin

Rp 29.900.000,00
49.500 jam

Rp 59.000.000,00

60.500 jam

DIMINTA :
(1)   Hitunglah tariff BOP masing-masing departemen
(2)   Hitunglah BOP dibebankan masing-masing departemen
(3)   Buatlah ayat jurnal untuk mencatat BOP tiap departemen



Selamat Mengerjakan


























BAB V
METODE HARGA POKOK PESANAN


Perhitungan harga pokok produksi untuk pesanan adalah biaya bahan baku + biaya tenaga kerja langsung + biaya overhead pabrik.

Pencatatan untuk barang selesai :
                                                            Persediaan Barang Jadi
                                                                        Persediaan BDP – Bahan Baku
                                                                        Persediaan BDP – BTKL
                                                                        Persediaan BDP – BOP

Pencatatan untuk penjualan barang :
(1)   Pada saat penjualan barang :
Kas / Piutang Dagang
            Penjualan

(2)   Pada saat pengiriman barang :
Harga Pokok Penjualan
            Persediaan Barang Jadi
























LATIHAN

SOAL 1
Di bawah ini adalah data produksi dan biaya bulan Agustus 2008 yang terjadi di PT. Sehat yang menggunakan system harga pokok pesanan.

a)      Pembelian bahan baku dan penolong Rp 25.000.000,00
b)      Bahan baku masuk proses Rp 15.000.000,00, Rp 12.300.000,00 untuk pesanan No. 775 dan sisanya untuk pesanan No. 776.
c)      Digunakan untuk bahan penolong Rp 10.000.000,00
d)      Biaya Tenaga Kerja selama bulan Agustus :
1.      Untuk pesanan No. 775          Rp 6.300.000,00
2.      Untuk pesanan No. 776          Rp 1.100.000,00
3.      Biaya Tidak langsung              Rp 2.800.000,00
e)      Biaya Overhead Pabrik (selain bahan dan upah) sebesar Rp 2.300.000,00
f)       Biaya Overhead Pabrik dibebankan berdasarkan tariff 40% dari biaya tenaga kerja langsung.
g)      Pesanan No. 775 selesai diproses pada akhir bulan Agustus 2008.

DIMINTA : Buatlah jurnal yang dibutuhkan untuk mencatat transaksi di atas.


SOAL 2
Perusahaan kerajinan “BAMBOE” menggunakan system harga pokok pesanan. Perusahaan mempunyai dua departemen yaitu departemen AS dan HG. Biaya overhead pabrik dibebankan atas dasar tariff yang dihitung dengan anggaran tahunan. Tarif biaya overhead pabrik departemen AS didasarkan  pada upah langsung sedangkan departemen HG berdasarkan jam mesin. Informasi mengenai anggaran tahun 2001 sebagai berikut :


Departemen AS
Departemen HG
Jam Mesin

25.000
Bahan Baku
Rp  400.000,00
Rp  600.000,00
Upah langsung
350.000,00
100.000,00
Biaya Overhead Pabrik
455.000,00
300.000,00

Informasi yang berhubungan dengan pesanan nomor WD-02 yang dikerjakan selama bulan Mei dan Juni sebagai berikut :

Jam mesin
Departemen AS


Departemen HG
2.400 jam
Bahan baku

Rp  22.000,00
Upah langsung
Departemen AS
Rp  12.000,00

Departemen HG
Rp  10.000,00

Perusahaan menaksir biaya administrasi sebesar 5% dari harga jual, sedangkan pesanan WD-02 dijual dengan harga Rp 99.000,00



DIMINTA :
1.      Hitunglah tariff BOP departemen AS dan departemen HG

2.      Hitunglah taksiran laba untuk pesanan WD-02
3.      Buatlah ayat jurnal untuk mencatat data pesanan WD-02


SOAL 3
Di bawah ini adalah informasi biaya yang diperlukan untuk memproduksi pesanan No. SR55 dan SF12 milik perusahaan mebel INDAH-QU.
Pada tanggal 25 Oktober 2008 diminta bahan baku dari gudang sebanyak :
1.      60 lembar papan multipleks, 40 lembar untuk pesanan no. SR55 dan 20 lembar untuk pesanan SF12. Harga multipleks adalah Rp 46.000,00 per lembar.
2.      Cat, paku, lem dan bahan penolong lainnya senilai Rp 350.000,00
3.      Tenaga kerja yang diperlukan :
a.      Pesanan SR 55 dikerjakan 5 jam sehari
b.      Pesanan SF 12 dikerjakan 3 jam sehari
4.      Tarif tenaga kerja keduanya adalah Rp 5.000,00 per jam.
5.      BOP dibebankan dengan tariff 80% dari upah tenaga kerja langsung.
6.      Pesanan SR55 sudah selesai pada tanggal 30 Oktober 2008 dan diserahkan kepada pemesan dengan harga jual Rp 3.000.000,00, sedangkan pesanan SF12 sampai akhir bulan belum selesai.
7.      Perusahaan mulai mengerjakan kedua pesanan tersebut pada tanggal 25 Oktober 2008 dan dikerjakan setiap hari sampai selesai. Pada bulan Oktober perusahaan hanya mengerjakan kedua pesanan tersebut.
8.      Biaya lain yang tidak berhubungan dengan biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung adalah sebesar Rp 200.000,00

DIMINTA :
1.      Hitunglah harga pokok produksi pesanan No. SR55.
2.      Hitunglah persediaan barang dalam proses pada akhir bulan Oktober 2008
3.      Hitunglah selisih BOP yang terjadi dan jelaskan selisih menguntungkan atau tidak menguntungkan.



Selamat Mengerjakan
















BAB VI
METODE HARGA POKOK PROSES


Ciri-ciri system akuntansi harga pokok proses adalah sebagai berikut :
1.      Biaya dikumpulkan pada setiap departemen atau
2.      Setiap departemen mempunyai rekening persediaan BDP untuk mendebit biaya yang diterima dan mengkredit harga pokok barang.
3.      Produksi diukur pada setiap akhir periode dengan ukuran barang meskipun barang tersebut masih dalam proses pengerjaan.
4.      Harga pokok per satuan dihitung pada setiap departemen atau pusat biaya.
5.      Barang yang selesai diproses ditransfer ke departemen selanjutnya atau ke gudang barang jadi.
6.      Setiap perhitungan harga pokok dicantumkan pada laporan harga pokok produksi.


Tahap-tahap perhitungan Harga Pokok Produksi :
Langkah 1 :  Buat unit produksi yang masuk dalam proses, selesai ditransfer dan masih dalam proses.

Langkah 2 :  Hitung produk ekuivalen
Produk ekuivalen adalah nilai BDP yang dihitung berapa % proses penyelesaiannya.

Langkah 3 :  Hitung harga pokok per unit dari Bahan Baku, Tenaga Kerja dan Overhead Pabrik.

Langkah 4 :  Hitung harga pokok produksi dengan menjumlah barang jadi dan BDP (yang terdiri dari Bahan baku, Tenaga Kerja dan Overhead Pabrik.






















Bentuk Laporan Harga Pokok Produksi :

NAMA PERUSAHAAN
LAORAN HARGA POKOK PRODUKSI
PERIODE WAKTU
Masuk proses                                           xxx unit
Selesai, ditransfer ke gudang xxx unit
Masih dalam proses,akhir      xxx unit                       nilainya sama
                                                                 Xxx unit

Barang Jadi
Barang Dalam Proses
Jumlah
Bahan baku
Xxxxx unit
 Xxxxx unit
Xxxxx unit
Biaya Konversi
Xxxxxx unit
Xxxxxx unit
Xxxxx unit


Bahan baku
Tenaga Kerja
Overhead Pabrik

Biaya Total
Produk Ekuiv
Harga pokok/unit


Barang jadi
Barang Dalam Proses :
Bahan
Tenaga Kerja
Overhead Pabrik

Unit selesai x total harga pokok/unit =               Rp xxxxx

BDPx%selesaixHP/unit = Rp xxxx
BDPx%selesaixHP/unit = Rp xxxx
BDPx%selesaixHP/unit = Rp xxxx
                                                                              Rp xxxxx
                                                                              Rp xxxxx


























LATIHAN

SOAL 1
Pembukuan PT. JOGJA UNGU untuk bulan Februari 2009 :
Mulai proses               4.000 unit
Barang selesai                        3.700 unit
BDP                                300 unit
Biaya yang dikeluarkan :
Biaya bahan : Rp 120.000,00
Biaya tenaga kerja : Rp 85.360,00
Biaya overhead pabrik : Rp 69.840,00

DIMINTA :
1.      Produk ekuivalen bulan Februari 2009
2.      Harga pokok per unit bahan dan konversi
3.      Nilai barang selesai dan barang dalam proses

SOAL 2
Perusahaan GO-NYAKU memproduksi mainan anak-anak. Bahan diberikan pada awal proses di Departemen A,sedangkan upah dan overhead dikeluarkan di Departemen A, B dan C selajan dengan proses.
Pada bulan Agustus 2009, data perusahaan adalah sebagai berikut :


Departemen

A
B
C
Input
Unit mulai proses
Unit diterima dari departemen sebelumnya

Output
Unit ditransfer ke departemen selanjutnya
Unit ditransfer ke gudang
Unit masih dalam proses

18.000



15.000
-
3.000
(60% selesai)


15.000


13.000

2.000
(30% selesai)


13.000



11.000
2.000
(75% selesai)

DIMINTA :
Dengan menggunakan data diatas hitunglah jumlah produksi ekuivalen untuk bahan dan konversi pada setiap departemen.


SOAL 3
Berikut ini adalah data yang terjadi selama bulan januari 2009 yang diperoleh dari PT. AQUILA. Perusahaan memproduksi cairan pewangi dan mulai beroperasi pada bulan Januari 2009

Barang masuk proses             13.000 botol
Barang selesai                                    12.000 botol
Barang dalam proses                1.000 botol (100% bahan, 90% konversi)

Biaya yang dikeluarkan :
Bahan baku                             Rp  5.200.000,00
Tenaga Kerja                           Rp  3.225.000,00
Overhead pabrik                     Rp  1.677.000,00

DIMINTA :
Berdasar data di atas susunlah laporan harga pokok produksi bulan Januari 2009

SOAL 4
Sebuah pabrik sabun memproduksi sabun mandi “WANGI” melalui 3 departemen produksi. Bahan baku hanya dipakai pada proses produksi di Departemen 1.

Keterangan
Departemen
1
2
3
Unit mulai diproses
Unit ditransfer ke dept. selanjutnya
Unit ditransfer ke gudang
Proses penyelesaian

Biaya yang ditambahkan :
Bahan baku
Tenaga kerja langsung
Overhead pabrik
150.000
125.000

40 %


Rp 210.000,00
Rp   81.000,00
Rp 162.000,00

115.000

10%



Rp 116.000,00
Rp 232.000,00


112.000
90%



Rp   80.290,00
Rp 160.580,00


DIMINTA :
Berdasar data diatas, susunlah laporan harga pokok produksi bulan Agustus 2009 untuk setiap departemen.


Selamat Mengerjakan


















BAB VII
METODE HARGA POKOK PROSES
(Melewati 2 departemen atau lebih)


Bila proses pengolahan barang dilakukan melalui 2 departemen atau lebih maka hal-hal berikut harus diperhatikan :
1.      Barang yang telah selesai diproses dari departemen pertama, akan menjadi input pada departemen kedua. Demikian pula barang yang telah selesai diproses dari departemen kedua, akan menjadi input pada departemen ketiga dan seterusnya.
2.      Nilai barang selesai dari departemen sebelumnya diperlakukan sebagai saldo awal dari departemen sesudahnya.

Contoh kasus dan penyelesaian :

Departemen A
Departemen B
Masuk proses
6.000

Diterima dari Departemen A

5.000
Selesai, ditransfer ke Departemen B
5.000

Selesai, ditransfer ke Gudang Barang Jadi

4.400
Masih dalam proses penyelesaian :
·         100% bahan, 75% konversi
·         60% konversi

1.000


600
Biaya-biaya yang dikeluarkan :
·         Bahan baku
·         Tenaga Kerja Langsung
·         Overhead Pabrik

Rp 480.000,00
Rp 517.500,00
Rp 690.000,00


Rp 214.200,00
Rp 309.400,00



















Laporan Harga Pokok Produksi Departemen A
NAMA PERUSAHAAN
LAORAN HARGA POKOK PRODUKSI
DEPARTEMEN A
Masuk proses                                           6.000 unit
Selesai, ditransfer ke gudang 5.000 unit
Masih dalam proses,akhir      1.000unit                       
                                                                 6.000 unit

Barang Jadi
Barang Dalam Proses
Jumlah
Bahan baku
5.000 unit
 1.000 unit
6.000 unit
Biaya Konversi
5.000 unit
   750 unit  
5.750 unit


Bahan baku
Tenaga Kerja
Overhead Pabrik

Biaya Total

Rp    480.000
517.500
        690.000
Rp 1.687.500
Produk Ekuiv

6.000
5.750
5.750
Harga pokok/unit
Rp   80,00
Rp   90,00
Rp 120,00
Rp 290,00

Barang jadi
Barang Dalam Proses :
Bahan
Tenaga Kerja
Overhead Pabrik
5.000 x Rp 290,00                                 = Rp 1.450.000,00

100% x 1.000 x Rp 80 = Rp 80.000,00
75% x 1.000 x Rp 90   = Rp 67.500,00
75% x 1.000 x Rp 120  = Rp 90.000,00
                                                                   Rp    237.500,00
                                                                   Rp 1.687.500,00




























Laporan Harga Pokok Produksi Departemen B

NAMA PERUSAHAAN
LAORAN HARGA POKOK PRODUKSI
DEPARTEMEN B
Masuk proses                                           5.000 unit
Selesai, ditransfer ke gudang 4.400 unit
Masih dalam proses,akhir         600 unit                       
                                                                 5.000 unit

Barang Jadi
Barang Dalam Proses
Jumlah
Bahan baku

Biaya Konversi
4.400 unit
   360 unit  
4.760 unit


Dari Departemen A
Tenaga Kerja
Overhead Pabrik

Biaya Total

Rp 1.450.000
Rp    214.200
        309.460
Rp 1.973.660
Produk Ekuiv


4.760
4.760
Harga pokok/unit
Rp  290,00
Rp   45,00
Rp   65,00
Rp 400,00

Barang jadi ke Gudang
Barang Dalam Proses :
HP Departemen A
Tenaga Kerja
Overhead Pabrik
4.400 x Rp 400,00                                 = Rp 1.760.000,00

          600 x Rp 290   = Rp 174.000,00
60% x 600 x Rp 45    = Rp   16.200,00
60% x 600 x Rp 65    = Rp   23.400,00
                                                                   Rp    213.600,00
                                                                   Rp 1.973.600,00























SOAL 1 (METODE HARGA POKOK PROSES – LEBIH 1 DEPARTEMEN)
PT. LION berproduksi melalui 2 departemen. Bahan baku ditambahkan pada awal proses di Departemen A. Data pada bulan September 2009 adalah sebagai berikut :



Departemen A
Departemen B
Masuk diproses
Diterima dari Departemen A
Selesai, ditransfer ke Departemen B
Selesai, ditransfer ke gudang
Masih dalam proses
(Tingkat penyelesaian 50%)
(Tingkat penyelesaian 60%)
Biaya dikeluarkan :
Bahan baku
Upah langsung
Overhead pabrik
1.500 unit

1.300 unit


200 unit


Rp  255.000
Rp  126.000
Rp  168.000

?  unit

?  unit


150 unit


Rp    68.200
Rp    93.000

DIMINTA :
1.      Susulah laporan harga pokok produksi Departemen A
2.      Hitunglah harga pokok per unit di Departemen B

SOAL 2 (METODE HARGA POKOK PROSES – LEBIH 1 DEPARTEMEN)
Berikut ini data produksi dan biaya bulan November 2009 di Departemen C pada PT. GAGAK yang merupakan departemen terakhir dalam pengolahan barang.
Jumlah unit yang diterima dari departemen sebelumnya                        6.400 zak
Jumlah barang jadi yang dipindahkan ke gudang                         5.800 zak
Jumlah barang yang belum selesai pada akhir bulan
(bahan 100% selesai, bahan konversi 60% selesai)                          600 zak
Biaya yang diterima dari Departemen B                               Rp  140.800
Biaya yang ditambahkan di Departemen C :
Bahan baku                                                                                    Rp  204.800
Upah langsung                                                                   Rp  110.800
Overhead pabrik                                                                Rp  197.200

DIMINTA : Susunlah laporan harga pokok produksi Departemen C










BAB VIII
METODE HARGA POKOK PROSES – 2
(Persediaan awal BDP)

Terdapat 2 metode perhitungan apabila dalam BDP :
1.      Metode FIFO
2.      Metode Weighted Average (WA)


FIFO
W.A.
Langkah 1 : Deskripsi unit
BDP awal        xxx
Masuk proses xxx (+)
                                 Xxx
Unit selesai     xxx
BDP akhir        xxx (+)
                                 xxx

BDP awal        xxx
Masuk proses xxx (+)
                                 Xxx
Unit selesai     xxx
BDP akhir        xxx (+)
                                 xxx
Langkah 2 : Unit Ekuivalen

Barang Jadi + % BDP akhir - % BDP awal
Barang Jadi + % BDP akhir
Langkah 3 :
HP per unit


Total biaya


Biaya Berjalan + BDP awal



Biaya berjalan + BDP awal
Langkah 4 :
Harga Pokok Produksi

Persediaan Awal + Persediaan Akhir

Persediaan Awal =
    Biaya awal
    + BDP awal =
       Bhn    = (100%-…%awal)xHP/unit
       Konv = (100% - …%awal)xHP/unit
   + produk berjalan =
      (prod selesai – pers awal) x total HP

Persediaan Akhir =
Bhn  = …. % x BDP x HP/unit
Konv = …. % x BDP x HP/unit


HP Barang Jadi + HP BDP







LATIHAN
SOAL 1
Sebuah perusahaan yang membuat barang-barang dari kaca, memproduksi kaca blok. Informasi produksi selama bulan Desember 2009 adalah sebagai berikut :
Ø  Barang dalam proses awal                            100 blok
Ø  Masuk proses bulan Desember             1.200 blok
Ø  Selesai dan ditransfer ke gudang          1.000 blok
Ø  Barang dalam proses akhir                          300 blok
Ø  Biaya yang dikeluarkan :
·         Bahan baku                      Rp  655.200,00
·         Tenaga kerja                    Rp  225.750,00
·         Overhead pabrik           Rp  344.000,00

Prosentase penyelesaian BDP :
                                                                Awal                     Akhir
                Bahan baku                      100 %                   90 %
                Konversi                             75 %                     50%
Ø  Harga pokok BDP awal adalah sebesar Rp 86.000,00

Jika perusahaan menggunakan metode FIFO untuk menghitung persediaannya, hitunglah :
1.        Jumlah produksi ekuivalen untuk bahan dan konversi
2.       Harga pokok barang untuk setiap blok (per unit)
3.       Harga pokok barang selesai
4.      Harga pokok BDP akhir

SOAL 2
Berikut ini adalah sebagian data pada pabrik yang membuat tikar :
Ø  BDP awal                                                100 lembar
Ø  Mulai proses bulan Desember           1.100 lembar
Ø  Selesai dan ditransfer ke Gudang       1.000 lembar
Ø  BDP akhir                                               200 lembar
Ø  Biaya yang melekat pada BDP awal :
·         Bahan baku                 Rp 105.000,00
·         Tenaga kerja               Rp   26.800,00
·         Overhead pabrik         Rp   41.800,00
Ø  Biaya yang dikeluarkan bulan ini :
·         Bahan baku                 Rp 519.000,00
·         Tenaga kerja               Rp 242.000,00
·         Overhead pabrik         Rp 339.000,00
Ø  Prosentase penyelesaian BPD :
Awal                Akhir
Bahan baku                 100 %              100 %
Konversi                      75 %                 60 %

Jika perusahaan menggunakan metode Weighted Average untuk menghitung persediaannya, hitunglah :
1.      Jumlah produksi ekuivalen untuk bahan dan konversi
2.      Harga pokok untuk setiap lembar tikar (per unit)
3.      Harga pokok tikar selesai
4.      Harga pokok tikar yang masih dalam proses pada akhir bulan
BAB IX
BIAYA BERSAMA (JOINT PRODUCT)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar